Bahuku mungkin tak akan selalu ada untukmu,
namun doaku akan hadir tak perlu kau pinta.
Bahuku memang tak mampu
menopangmu, namun tanganku ingin selalu mengulur padamu, menarikmu berdiri
untuk bangkit lagi.
Tanganku akan menggandeng tanganmu untuk terus berjalan
bersama melewati dunia.
Jika kau pernah patah hati
ditinggal seorang diri akupun sama. Tak ada tangan manusia yang ingin menghapus
air matamu. Hanya bisa mengandalkan janji Rabbmu untuk terus bisa bertahan
menghadapi pahitnya dunia.
Aku mungkin tak akan selalu ada
untuk menghapus air matamu, namun kupastikan Rabbku selalu ada untukmu. Kita
disatukan oleh Rabb yang satu dan disatukan oleh pahit yang padu.
Seperti berteduh di bawah atap
langit biru yang sama setiap hari. Biarpun raga tak saling mendekat namun hati
tak bersekat. Aku akan menguatkanmu, dan kamu akan menguatkanku. Beriringan
saling menguatkan melewati kerasnya dunia.
Jika kau pernah terasing seorang
diri, ditemanai kesepian dan ditertawakan keramaian akupun sama, kita tak
berbeda. Kita pernah terpuruk begitu dalam dan tak tahu cara untuk bangkit.
Kita pernah merasa begitu tak
biasa dari manusia biasa. Kita pernah merasa berbeda dari manusia selayaknya,
menemui dunia yang rumit dan aneh.
Melihat apa yang tak mereka lihat, mendengar
apa yang tak mereka dengar. Ya, kita sama, kita tak berbeda.
Kita dimanja oleh luka dan air
mata, dihujani tatapan sebelah mata.
Sungguh aku tahu betul apa yang kau rasa,
dan kau tak sendiri. Seorang yang sama-sama terluka saling menguatkan, seorang
yang sama-sama rapuh saling menyemangati.
Setidaknya kau tahu satu hal,
bahwa kau tak sendiri di dunia yang begitu sulit ini. Kau tak sendiri berjuang
untuk hidup ini. Setidaknya kau tahu
satu hal, ada yang sama denganmu dan saling menguatkan bersama walau hanya
lewat doa dan kata.